Friday, March 25, 2016

Sukses Memimpin

Enhance Your Life by Becoming an Effective Leader


Oleh : Dale Carnegie & Associates Inc

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2015
Tebal : 186 halaman


Manajer yang effektif harus mampu menjadi pemimpin sejati yaitu dengan menyeimbangkan keahlian memimpin dan keahlian manajemen serta mengarahkan, menumbuhkan motivasi, melatih dan memberi perhatian kepada rekan kerja.

Untuk itu kita perlu melakukan komunikasi yang efektif sebagai keahlian dasar untuk membentuk tim yang efektif, menciptakan kesatuan tujuan dan menggerakkan organisasi ke tingkat yang lebih tinggi.

Maka perlu kita melampaui kotak yang terbentuk oleh deskripsi pekerjaan dan pendekatan dunia kerja yang minimal.

Perlu diingat bahwa pekerjaan manajer pada dasarnya adalah membentuk karyawan dimana hampir 75% waktunya akan habis berhadapan dengan orang sehingga orang tersebut terikat pada tanggung jawab akan tujuan, sasaran dan komitmen sambil tetap termotivasi.

Dalam manajemen terdapat istilah memberdayakan dalam arti luas yaitu membagi otoritas dan pengawasan yang dimiliki seorang manajer kepada orang-orang dibawah pengawasannya.

Saat memimpin dan ditemui pelanggaran maka salah satu cara memperbaiki adalah dengan menegur yang dilakukan dengan cara personal dan dengan sikap yang tenang, lalu berikanlah kritik membangun dan jelaskan spesifik mungkin, karena tujuan menegur adalah membetulkan yang salah.

Saat proses sudah berjalan beberapa lama terkadang apa yang kelihatannya dapat berjalan mungkin sudah tidak dapat berlaku lagi, daripada menjadi frustasi ada baiknya kita lebih baik bersikap fleksibel.

Karena saat keadaan berubah maka tujuan awal mungkin harus disesuaikan kembali. Untuk itu perlu alternatif tujuan yang terdiri dari 3 tingkatan, yaitu
  • Alternatif 1 : Tujuan utama (standart)
  • Alternatif 2 : Tujuan yang lebih rendah
  • Alternatif 3 : Tujuan yang lebih tinggi
Untuk membuat karyawan lebih hidup maka kuncinya adalah pengakuan. Kepemimpinan yang adil dan menginspirasi, pelatihan dan mentoring merupakan salah satu cara sebagai indikator utama kepuasan karyawan dan produktivitas karyawan.

Yang perlu diketahui sebagai seorang manajer adalah ada perbedaan antara motivasi atau motivator dengan satisfier atau pemuas. Satisfier merupakan faktor yang diperlukan seseorang dari sebuah pekerjaan untuk membenarkan upaya minimum. Sedangkan motivator adalah faktor yang merangsang orang untuk memberikan lebih banyak energi, upaya dan antuasiasme dalam pekerjaan.

Salah satu yang sering menjadi salah kaprah adalah uang. Dimana uang sebenarnya bukanlah termasuk motivator tapi hanyalah sekedar satisfier. Beberapa orang bahkan sudah merasa cukup puas dengan tingkat gaji yang lebih rendah sehingga jika untuk mendapatkan uang lebih atau ekstra harus diperlukan usaha khusus dan ketidaknyamanan maka lupakan saja. Hal ini dikarenakan mereka sudah mencapai tingkat kepuasaan yang diinginkan.

Beberapa alat motivasi atau motivator yang paling mendasar adalah
  • Pengakuan, pengakuan yang dapat dilakukan dengan cara sederhana, yaitu pengakuan dapat dimulai dengan menghafalkan nama orang dan menggunakannya.
  • Pujian, pujian yang tulus dapat dilakukan dengan memasukkan alasan pujian kedalam pujian tersebut.
  • Penghargaan, penghargaan dapat berupa plakat dan sertifikat, karena karyawan senang menggantungkan penghargaan tersebut di dinding kantor atau di tembok rumah mereka.
Saat melakukan pekerjaan selama bertahun-tahun terkadang hinggap rasa bosan, salah satu mengembalikan produktivitas seseorang adalah dengan memperkaya pekerjaan. Terutama pekerjaan yang berulang-ulang dan tidak menantang, untuk itu kita perlu merancang kembali pekerjaan sehingga tercipta keragaman, tantangan dan komitmen.

Kebosanan tersebut harus segera diatasi, karena karyawan yang bosan dengan pekerjaan adalah karyawan yang pengeluh yang memiliki masalah kehadiran dan akan meninggalkan pekerjaan dalam waktu singkat.



#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Sunday, March 6, 2016

Millenials @Work

7 Keterampilan yang Wajib Dimiliki Setiap Generasi Usia 20-an (dan Para Manajer Mereka) untuk Mengatasi Hambatan & Meraih Kesuksesan


Oleh : Chip Espinoza, Ph.D, Peter Miller, Curtis Bateman & Curtis Garbett

Penerbit : Dunamis Publishing, 2015
Tebal : 161 halaman


Sebagai manajer aku pernah pusing tujuh keliling saat merekrut karyawan sebagai staff yang tidak sampai 1 tahun sudah mengajukan resign. Padahal staff tersebut mendapatkan training atau pelatihan baru 3 bulan dan masa adaptasi 3 bulan setelahnya, sehingga seharusnya waktunya mengabdi dan menunjukkan prestasi setidak-tidaknya 1 tahun setelah masa training dan adaptasi tersebut.

Sehingga niscaya jikapun karyawan tersebut diterima di perusahaan lain, dapat dipastikan karier karyawan tersebut masih belum meningkat karena kemampuan karyawan tersebut masih hijau. Lalu aku menemukan buku ini, sekilas baca, apa yang aku alami tersebut ada pada buku ini.

Dalam pendahuluan buku ini dijelaskan bahwa banyak karyawan masa kini atau para profesional muda ini mengalami gegar budaya ketika mulai dan saat bekerja. Hal tersebut dikarenakan terdapat gap atau jurang pemisah yang cukup lebar antar generasi.

Salah satu gap tersebut adalah dimana karyawan yang notabene adalah generasi dimasa sebelumnya dalam bekerja demi meraih keamanan dan kenyamanan dengan penghidupan yang layak. Namun generasi selanjutnya meraih pekerjaan dengan kebutuhan yang lebih mendalam yaitu melakukan sesuatu yang lebih bermakna, menjadi seseorang, mencipta sesuatu dan meraih kepuasan.

Lalu siapa itu generasi sebelumnya dan siapa itu generasi berikutnya? Berikut dalam buku ini juga diberikan pembagian beberapa generasi.

Generasi Survivors (Lahir 1926 - 1945)
Generasi para pembangun ini memiliki karakter yang kuat karena mengalami masa sulit pasca Perang Dunia I dan Perang Dunia II, sehingga generasi survivor ini sangat menghargai keluarga, keimanan, tradisi dan komunitas.

Generasi Baby Boomer (Lahir 1946 - 1964)
Setelah pasca perang terjadi ledakan dan lonjakan kelahiran sehingga lebih dari 75 juta yang lahir di Amerika pada masa tersebut. Ciri dari generasi baby boomer adalah mereka yang dipenuhi dengan rasa optimisme, prestasi dan kemakmuran.

Generasi X (Lahir 1965 - 1982)
Karakter yang melekat pada Generasi X atau Gen X adalah mereka sang pengembara apatis yang tak tentu arah. Jarang dari generasi ini yang mapan dikarenakan muncul ketidak-percayaan mereka terhadap peran keluarga, timbul keraguan untuk membangun relasi dan sikap "kerjakan sendiri".

Generasi Milenial (Lahir 1983 - 2001)
Generasi milenial ini tumbuh besar dengan alat eletronik dan gadget yang canggih, sehingga secara tidak langsung generasi ini sangat dekat dan mengenal kepada teknologi canggih.

Generasi Selanjutnya (Lahir 2002 - dan seterusnya)
Generasi ini ditandai dengan mereka yang jago kandang yaitu lebih memilih tinggal dirumah yang aman dan nyaman daripada pergi menjelajah dunia. Hal ini dikarenakan generasi ini hidup pada dunia yang sangat dimudahkan yang serba digital.

Lalu bagaimana tips agar orang dari berbagai generasi diatas dapat hidup dan bekerja dengan baik terutama terhadap lintas generasi. Kita harus mempunya mentor setidaknya 4 macam, yaitu :

  • Mentor senior
  • Mentor teman
  • Mentor amplas
  • Orang yang dimentori


Kembali kepada tulisan diawal artikel, yaitu bahwasanya para perekrut akan menilai dan berasumsi 6 bulan hingga 1 tahun bukanlah waktu yang cukup bagi para karyawan untuk belajar, berlatih dan mempunyai pengalaman terhadap 1 pekerjaan.


#sinopsisbuku
#resensibuku
#potretbuku

Saturday, March 5, 2016

Surga atau Neraka

Akan ke Mana Kita Berlabuh?



Oleh : Imam al-Harits al-Muhasibi

Penerbit : Khatuliswa Press, 2015
Tebal : 160 halaman


Seluruh penghuni bumi pada saat hari akhir nanti akan berkumpul dan berdiri di tempat hisab, saat itulah bintang-bintang di langit berjatuhan, begitu pula matahari dan bulan. Langit dunia yang sudah terbelah kemudian retak dan pecah disaksikan oleh malaikat yang berdiri di setiap tepinya.

Keseluruhan makhluk bumi berkumpul di padang Mahsyar dengan matahari yang sangat panas setara dengan seukuran panas 10 tahun lalu didekatkan sehingga hanya berjarak 1 hingga 2 busur panah. Ada yang berteduh dibawah naungan Arsy dan ada pula yang tersengat langsung hingga kulit melepuh dan meleleh. Keringat pun menetes hingga membuat tergenang dan banjir.

Kondisi kiamat digambarkan pada Al-Quran dalam surat at-Takwir surat 1 hingga 14.

1. When the sun is wrapped up [in darkness]
2. And when the stars fall, dispersing,
3. And when the mountains are removed
4. And when full-term she-camels are neglected
5. And when the wild beasts are gathered
6. And when the seas are filled with flame
7. And when the souls are paired
8. And when the girl [who was] buried alive is asked
9. For what sin she was killed

10. And when the pages are made public
11. And when the sky is stripped away
12. And when Hellfire is set ablaze
13. And when Paradise is brought near,
14. A soul will [then] know what it has brought [with it].

(http://quran.com/81/1-14)

Terjemah Surat At Takwir ayat 1-14, adalah sebagai berikut
1. Apabila matahari digulung,
2. dan apabila bintang-bintang berjatuhan,
3. dan apabila gunung-gunung dihancurkan,
4. dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak terurus),
5. dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,
6. dan apabila lautan dipanaskan,
7. dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh),
8. dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,
9. karena dosa apa dia dibunuh?
10. Dan apabila lembaran-lembaran (catatan amal) telah dibuka lebar-lebar,
11. dan apabila langit dilenyapkan,
12. dan apabila neraka Jahim dinyalakan,
13. dan apabila surga didekatkan,
14. setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.

(http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-at-takwir.html)


Saat seluruh makhluk ketakutan, tiba-tiba leher neraka terangkat keatas dan berbicara memanggil orang-orang yang harus dilahap tanpa dihisab terlebih dahulu. Kemudian terdengar suara "Hendaklah berdiri orang-orang yang senantiasa memuji Allah swt dalam setiap keadaan.

Manusia akan ditanya sebagai berikut:
"Engkau habiskan untuk apa masa mudamu?"
"Untuk apa umurmu, engkau habiskan"
"Engkau dapat dari aman dan belanjakan ke mana hartamu?"
"Apa ilmumu yang engkau amalkan?"

Manusia nantinya akan melewati jembatan shirath yang sangat tajam dan licin, dimana dibawahnya berkobar api neraka.

Dalam neraka tubuh manusia akan terus menerus menerima siksaan dengan menanggung kepedihan di hatinya. Kesedihan, kesusahan penderitaan akan membelenggu tiada akhir.

Untuk itu berhentilah berbuat yang dibenci Allah, berbuatlah apa yang di-ridha Allah.

Featured Post

Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi

Judul : Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi Oleh : Gerald Corey Penerbit : Refika, 2003 Tebal : 434 halaman Psikoanalisis adalah ali...

Related Posts